NASIONALSUMSEL

Jalin Silaturahmi Bersama SKK Migas, 80 Wartawan FJM Sumsel Ikuti Gathering Media Kompetisi 2022

Palembang, Medconas.com– Bertempat di Golden Tulip Hotel Lampung, Selasa (19/7/2022). Sebanyak 80 orang jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel 2022 mengikuti gathering media kompetisi sebagai wahana meningkatkan silahturahmi antara menejemen SKK Migas dengan para pewarta di Bumi Sriwijaya.

Mengangkat tema ” Kemandirian Ekonomi Media Online ” dengan nara sumber CEO Pikiran Media Rakyat Network Agus Sulistriyono.

Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Anggono Mahendrawan didampingi Senior Manager Humas SKK Migas Andi Ari Pangeran mengatakan bila peran pers sebagai pilar ke 4 demokrasi sangatlah penting untuk memenuhi nilai-nilai demokrasi, sekaligus penyampai informasi yang membangun pengetahuan masyarakat. Khususnya terkait dengan kinerja SKK Migas.

” Dari pertemuan ini, kami berharap akan terciptanya keseimbangan antara masyarakat dan SKK migas, kontraktor migas dan para pewarta. Oleh sebab itu, kami percaya bahwa rekan-rekan media sekalian mampu bekerja menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan tetap berpedoman pada cek dan ricek dalam upaya mendukung efek berganda dalam masyarakat,”ujarnya.

Sementara itu, CEO Pikiran Media Rakyat Network Agus Sulistriyono dalam kesempatannya berbagi pengalaman mengatakan, kemandirian ekonomi media online arus utama seyogyanya tergantung pada profit.

” Perlu di ingat ya, bisnis arus utama kita saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bermain di media degital tidak mudah,” katanya.

Menurutnya sejak 2012 dirinya selalu memiliki pertanyaan dalam hati, apakah bisnis media sekarang ini masih memiliki masa depan..?

Akhirnya, kata Agus setelah melewati banyak riset dirinya menemukan jawaban sekaligus menjadi penyemangat baru bagi rekan-rekan media arus utama yang banyak tutup dikarenakan persaingan yang tinggi. Sehingga diakui atau tidak, akhirnya berimbas pada karyawan pers termasuk wartawan yang terkena phk.

” Kita disini karena bisnis media masih punya masa depan, itulah jawabannya. Kecepatan sosmed tidak mungkin dikalahkan wartawan, namun kedalaman verfiikasi miliknya dan kekuatan naluri, hati seorang wartawan tidak bisa disepelehkan. Itulah mengapa, kita harus optimis bahwa media punya masa depan gemilang. Jadi jangan dibenturkan karena dua hal yang berbeda,” katanya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button