EKONOMI & BISNISSUMSEL

Peringati Hari Kartini, Bolu Kojo Miniatur Jembatan Ampera Masuk Rekor Muri. Ini perjalanannya…!

Palembang,Medconas.com— Dalam rangka memeriahkan peringatan hari Kartini tahun 2022 yang jatuh pada Jumat (21/4/2022) mendatang. TP PKK Sumatera Selatan (Sumsel) mengajak para perempuan dan generasi muda untuk terus  melestarikan makanan khas daerah  sekaligus memecahkan rekor Muri ” Bolu Kojo ” berbentuk icon Miniatur Jembatan Ampera di halaman Griya Agung Palembang, Selasa (19/4/2022).

Ketua TP PKK Sumsel, Hj Febrita Lustia HD mengatakan jika, kegiatan tersebut digelar  selain memeriahkan hari Kartini juga  bertujuan  membantu para pelaku usaha  UMKM terlebih  bolu kojo yang dijual dipasaran sebagian merupakan produk dari kalangan pelaku usaha.

“Kegiatan ini juga kami lakukan sebagai rangka membantu para pelaku usaha karena bolu ini sangat digemari  masyarakat sebagai kudapan  saat  berbuka puasa,” tuturnya seraya  menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan utuk memperkenalkan makanan khas daerah Sumsel ke kancah nasional hingga internasional,” ujarnya.

Menurut Istri dari Gubernur Sumsel H Herman Deru ini, dalam pembuatan bolu kojo terbanyak memecahkan  Rekor Muri Bolu Kojo Berbentuk Miniatur Jembatan Ampera bersama para anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel dengan 321 loyang  bolu kojo

” Selanjutnya bolu kojo tersebut  ditata sedemikian rupa menjadi  miniatur Jembatan Ampera dengan ukuran,  panjang 4 meter,  lebar 1 meter, dan tinggi 1,8 meter. Alhamdulillah, tadi kita berhasil mencatatkan Rekor Muri yang merupakan karya perempuan -perempuan hebat Sumsel,” ungkapnya didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumsel, Hj. Fauziah Mawardi Yahya, dan para pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang turuth hadir  memberikan  apresiasi  pada pihak penyelenggara yang memiliki ide kreatif untuk membangkitkan kreativitas kalangan perempuan di Bumi Sriwijaya ini.

“Kegiatan yang dilakukan TP PKK bersama Harian Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel ini sangat inovatif. Dan saya sangat bangga, apalagi  dengan membuat karya sekaligus mempertahankan ciri khas makanan Sumsel kita  berhasil tercatat di Rekor Muri,” katanya.

Lebih lanjut Herman Deru mengajak para perempuan dan generasi muda Sumsel untuk terus  melestarikan makanan khas yang berasal dari Sumsel.

“Bolu kojo ini sangat familiar di Sumsel mungkin ada juga di daerah lainnya dengan nama yang berbeda dan cita rasa yang berbeda juga. Tugas para anak mudalah melestarikannya salah satunya melalui kegiatan seperti ini, ” tambahnya.

Dia berharap  kegiatan serupa agar terus digalakkan terutama yang  bermuatan kearifan lokal baik itu seni, budaya, maupun kuliner khas Sumsel  agar tidak  punah.

“Ini  juga ajang  mengingatkan kembali masyarakat bahwa ada kuliner yang paling digemari di Sumsel selain pempek. Saya ingatkan para wanita,  ibu-ibu untuk terus melakukan kegiatan yang positif meskipun harus bersaing dengan laki-laki,”katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button