HUMANIORA
Upaya Meningkatkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Oleh: H Albar Sentosa Subari*
Faktor faktor yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat kita sebut sebagai peluang peluang yang harus kita pelihara dan kembang kan sedangkan faktor faktor yang dapat menghambat bahkan memecah belah persatuan dan kesatuan dapat kita sebut sebagai hambatan hambatan yang harus kita cegah. Itulah yang menjadi tantangan dalam rangka pembinaan wawasan kebangsaan dewasa ini.
Hal hal yang harus dipelihara.
1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah negara dari Sabang sampai Merauke.
2. Pancasila dan UUD tahun 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Konsep wawasan Nusantara dan ketahanan nasional sebagai acuan operasional.
4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia termasuk hasil hasil pembangunan nasional sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia.
1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah negara dari Sabang sampai Merauke.
2. Pancasila dan UUD tahun 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Konsep wawasan Nusantara dan ketahanan nasional sebagai acuan operasional.
4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia termasuk hasil hasil pembangunan nasional sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia.
Hal Hal yang Harus Dicegah
1. Pikiran dan perasaan lebih superior, lebih kuat, atau lebih baik dari suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat atau golongan masyarakat lainnya. Pikiran dan perasaan seperti itu jelas bertolak dari fanatisme kelompok atau golongan yang sempit dan sangat bertentangan dengan wawasan kebangsaan membuka ruang gerak dan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang atas dasar saling mengakui, menghargai, melengkapi dan memperkaya..
2. Kesenjangan pembangunan antara wilayah harus dicegah karena kemajuan pembangunan yang terlalu pesat di satu daerah, sementara di daerah lainnya sangat tertinggal dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
3. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebar antara golongan penduduk harus dicegah melalui upaya sungguh-sungguh untuk mengentaskan kemiskinan.
4. Upaya upaya untuk mengekang proses demokratisasi dan desentralisasi dengan alasan stabilitas dan kesatuan bangsa yang berlebih lebihan harus dicegah. Perlu diberikan ruang gerak dan peluang yang cukup memadai untuk mengembangkan aspirasi, prakarsa, kreativitas dan partisipasi nya.
2. Kesenjangan pembangunan antara wilayah harus dicegah karena kemajuan pembangunan yang terlalu pesat di satu daerah, sementara di daerah lainnya sangat tertinggal dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
3. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebar antara golongan penduduk harus dicegah melalui upaya sungguh-sungguh untuk mengentaskan kemiskinan.
4. Upaya upaya untuk mengekang proses demokratisasi dan desentralisasi dengan alasan stabilitas dan kesatuan bangsa yang berlebih lebihan harus dicegah. Perlu diberikan ruang gerak dan peluang yang cukup memadai untuk mengembangkan aspirasi, prakarsa, kreativitas dan partisipasi nya.
Hal Hal yang Perlu Dikembangkan.
Proses untuk membina wawasan kebangsaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta membentuk dan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, harus ditempuh melalui rekayasa sosial, sehingga tidak bergerak ke arah yang salah. Proses itu haruslah ditumbuh kembangkan dari nilai nilai luhur Pancasila yang diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan zaman.
Proses ke arah itu dilakukan melalui pembangunan nasional yang bercirikan konsep wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan untuk memperkuat ketahanan nasional.
Proses ke arah itu dilakukan melalui pembangunan nasional yang bercirikan konsep wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan untuk memperkuat ketahanan nasional.
Dalam hubungan ini pula beberapa gagasan strategi yang perlu dikembangkan sebagai berikut.
1. Menggali, menghimpun, mengidentifikasi, mendeskripsikan berbagai aspek budaya, serta menyusun peta bahasa dan etnografi melalui suatu pusat studi nasional yang juga memiliki sistem informasi budaya secara nasional.
2. Mengadakan kontak lintas budaya dan media apresiasi antara budaya, dengan prinsip saling mengakui, saling menghargai dan saling melengkapi untuk memperkaya khasanah budaya nasional.
3. Pengarahan pendidikan anak sejak dini untuk memahami dan menghargai budaya lokal serta memahami dan menghargai juga budaya dari kelompok bangsa lainnya.
4. Terus mengembangkan pendidikan agar secara aktual dapat selalu menjawab tuntutan perkembangan zaman sebagai upaya sadar mewarisi nilai nilai luhur budaya bangsa yang berwawasan Nusantara.
5.Meningkatkan daya adaptasi masyarakat terhadap perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Dengan meningkatkan nasionalisme bangsa dan wawasan kebangsaan, kita berharap fanatisme golongan yang bersumber pada primordialisme dapat terkikis secara berangsur angsur.
2. Mengadakan kontak lintas budaya dan media apresiasi antara budaya, dengan prinsip saling mengakui, saling menghargai dan saling melengkapi untuk memperkaya khasanah budaya nasional.
3. Pengarahan pendidikan anak sejak dini untuk memahami dan menghargai budaya lokal serta memahami dan menghargai juga budaya dari kelompok bangsa lainnya.
4. Terus mengembangkan pendidikan agar secara aktual dapat selalu menjawab tuntutan perkembangan zaman sebagai upaya sadar mewarisi nilai nilai luhur budaya bangsa yang berwawasan Nusantara.
5.Meningkatkan daya adaptasi masyarakat terhadap perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Dengan meningkatkan nasionalisme bangsa dan wawasan kebangsaan, kita berharap fanatisme golongan yang bersumber pada primordialisme dapat terkikis secara berangsur angsur.
Rangkuman.
1. Nilai nilai wawasan kebangsaan cenderung semakin luntur, yaitu sering timbulnya berbagai konflik di berbagai daerah.
2. Faktor sosial ekonomi merupakan komponen kehidupan yang ikut menentukan kuat lemahnya suatu negara.
Modernisasi cenderung serba rasional, pragmatis, materialis dan hedonistis mempengaruhi sistem nilai, cara pandang dan model tindakan masyarakat yang rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan dapat memicu disintegrasi bangsa.
4. Radikalisme serta konflik horizontal dan vertikal, mengakibatkan menipis nya rasa aman dan menimbulkan pandangan negatif terhadap Indonesia.
Radikalisme di Indonesia umumnya merupakan perlawanan terhadap kapitalisme, ketidakadilan Rangkuman.
1. Nilai nilai wawasan kebangsaan cenderung semakin luntur, yaitu sering timbulnya berbagai konflik di berbagai daerah.
2. Faktor sosial ekonomi merupakan komponen kehidupan yang ikut menentukan kuat lemahnya suatu negara.
Modernisasi cenderung serba rasional, pragmatis, materialis dan hedonistis mempengaruhi sistem nilai, cara pandang dan model tindakan masyarakat yang rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan dapat memicu disintegrasi bangsa.
4. Radikalisme serta konflik horizontal dan vertikal, mengakibatkan menipis nya rasa aman dan menimbulkan pandangan negatif terhadap Indonesia. Radikalisme di Indonesia umumnya merupakan perlawanan terhadap kapitalisme, ketidakadilan. (**)
1. Nilai nilai wawasan kebangsaan cenderung semakin luntur, yaitu sering timbulnya berbagai konflik di berbagai daerah.
2. Faktor sosial ekonomi merupakan komponen kehidupan yang ikut menentukan kuat lemahnya suatu negara.
Modernisasi cenderung serba rasional, pragmatis, materialis dan hedonistis mempengaruhi sistem nilai, cara pandang dan model tindakan masyarakat yang rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan dapat memicu disintegrasi bangsa.
4. Radikalisme serta konflik horizontal dan vertikal, mengakibatkan menipis nya rasa aman dan menimbulkan pandangan negatif terhadap Indonesia.
Radikalisme di Indonesia umumnya merupakan perlawanan terhadap kapitalisme, ketidakadilan Rangkuman.
1. Nilai nilai wawasan kebangsaan cenderung semakin luntur, yaitu sering timbulnya berbagai konflik di berbagai daerah.
2. Faktor sosial ekonomi merupakan komponen kehidupan yang ikut menentukan kuat lemahnya suatu negara.
Modernisasi cenderung serba rasional, pragmatis, materialis dan hedonistis mempengaruhi sistem nilai, cara pandang dan model tindakan masyarakat yang rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan dapat memicu disintegrasi bangsa.
4. Radikalisme serta konflik horizontal dan vertikal, mengakibatkan menipis nya rasa aman dan menimbulkan pandangan negatif terhadap Indonesia. Radikalisme di Indonesia umumnya merupakan perlawanan terhadap kapitalisme, ketidakadilan. (**)
*Penulis adalah ketua pembina adat Sumatera Selatan