HUMANIORA

Uruslah Rumahmu Sendiri

Oleh: H.Albar Sentosa Subari*

Ketika ditanya tentang cara untuk selamat, Rasulullah Saw bersabda, Tahanlah lidahmu, cukuplah dengan rumahmu sendiri, dan menangislah atas kesalahan-kesalahanmu.
Abdullah Ibnu Abbas r.a menerangkan, Orang yang paling merugi adalah orang yang sibuk dengan urusan orang lain dan melupakan diri sendiri,namun jauh lebih merugi lagi orang yang sibuk dengan dirinya dan melupakan Allah.
Para ulama salaf mengatakan. Salah satu tanda ditolaknya seseorang oleh Allah adalah sibuknya ia dengan urusan urusan yang tidak berguna. Mereka juga mengungkapkan. Tanda orang gagal adalah banyak berbicara tentang orang lain.
IBN al – Jawzi berujar. Jika kau suka berkumpul dengan orang lain dan takut menyendiri, kau belum pantas menuju Allah.
Ibn Quddamah berkata. Jika kaulihat orang orang kagum kepadamu, ketahuilah bahwa yang mereka kagumi adalah aib aibmu yang Allah tutupi. Janganlah kau mengusir lalat di rumah orang lain, sementara rumahmu sendiri penuh kalajengking.
Musibah besar zaman kita ini adalah sibuknya orang orang mengurusi orang lain. Salah satu hal yang membuat kita sibuk dan lupa kepada Allah adalah sarana informasi, seperti koran, majalah dan televisi.
Sibuk mengurusi diri sendiri adalah pangkal keberhasilan.
Allah SWT berfirman. Maka berperanglah kamu di jalan Allah. Tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajibanmu sendiri. QS. an Nisa ayat 84.
Dan Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. QS.al-Anaam ayat 164.
Karena itu, salah satu prinsip yang diajarkan Islam adalah selamatkan lah dirimu terlebih dahulu.
Diantara kita banyak selalu menuntut hak tetapi lupa untuk menunaikan kewajibannya.Sebelum menuntut hak, tunaikanlah dahulu kewajiban mu. Kewajiban terpenting adalah memperbaiki diri sendiri. Sungguh ironis bila kau mendengar seorang berkata, Aku mengkhawatirkan si Fulan. Sudah beberapa hari ini ia tidak melakukan solat subuh. Aku katakan katakan kepada nya, Khawatirkan lah dirimu sendiri.
Benar, memang tidak ada larangan bagi kita untuk mengkhawatirkan saudara saudara kita, namun itu tidak perlu membuat kita sibuk dengan kekurangan kekurangan mereka. Rasulullah Saw bersabda, Di antara kalian yang ada yang bisa melihat noda kecil pada diri saudaranya, namun ia tidak melihat gunung besar pada diri sendiri. HR. Ahmad dan Ibnu Majah.
Jika kau benar benar mengakhawatirkan saudaramu, sampaikanlah itu langsung kepada nya secara diam-diam. Teliti pula keadaan nya, barang kali ia sedang menghadapi persoalan berat atau memiliki halangan tertentu.
Datangi dan bantu dia untuk mengerjakan salat. Jika kau tidak bisa melakukan ini, berhentilah bicara tentang keburukannya dan jangan kau bantu setan untuk memperdaya.
Lebih baik kauurus dirimu sendiri.
Sibukkanlah dirimu untuk taat kepada Allah dan tanggung sendiri semua persoalanmu. Inilah salah satu prinsip penting.
Uruslah Rumahmu sendiri. Sibukkanlah dengan perbaikan hatimu, shalat mu, zikirmu, hafalan Alquran mu, belajar mu, dakwah mu, serta pendidikan anak isteri mu berdasarkan Al Quran dan Sunnah.
Sekali lagi, uruslah Rumahmu sendiri.(**)

*Penulis adalah pengamat hukum di Sumatera Selatan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button