Banda Aceh , Medconas.com—- Volunteer, Liaison Officer dan Workforce mengeluhkan ketidaksesuaian penempatan dan pembayaran honor pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Aceh-Sumatra Utara.
Salah seorang VO wasit pada PON Aceh-Sumut berinisial J, mengatakan dirinya baru menerima transferan honor Rp 235 ribu.Honor kami terima bervariasi. Ada yang sama sekali belum mendapatkan bayaran,” kata J, Minggu, 22 September 2024.
Honor yang dijanjikan, kata J, sebesar Rp 400 ribu per hari. Setelah bimbingan teknis perdana berubah menjadi Rp 150 ribu per hari, kemudian kembali direvisi menjadi Rp 250 ribu melalui surat edaran dari panitia bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pembayaran dilakukan dua tahapan.
J menyebutkan jika ditotalkan honor keseluruhan diterima Rp 3.750.000. Kemudian dipotong pajak lima persen dan infak satu persen. “Honor didapatkan itu dipotong enam persen,” tuturnya.
J mengaku selalu hadir setiap hari hingga larut malam. Mengingat pekerjaan dilakukan juga sangat menguras tenaga. Dirinya mengaku honor dari 18 hingga 22 September 2024 belum dibayar, bahkan tidak disebutkan kapan dicairkan. J juga menyoroti masalah penempatan yang tidak sesuai alamat domisili. Dimana peserta tinggal di Mata Ie ditempatkan di Jantho, sementara transportasi menuju lokasi cabang olahraga tidak dibiayai. Bahkan para peserta, kata J, harus membayar penginapan dengan mengeluarkan dana pribadi. Mereka juga harus patungan membayar penginapan itu. Ditambah lagi, sebut J, konsumsi tidak memadai sehingga peserta harus membeli makanan yang layak dengan uang pribadi. “Katanya besok dibayar tahap dua.
Semoga ada transparansi dari dinas terkait biar tidak simpang siur dan bagaimana cara pembayaran honor tersebut,” ucapnya. Wakil Ketua Harian PB PON Aceh – Sumut, Martunis, saat dikonfirmasi AJNN mengatakan pembayaran honor sesuai absen dan ada pajak lima persen serta infaq satu persen. “Jika perlu penjelasan, silakan ke sekretariat bidang SDM PB PON di kantor Disdik,” ucapnya.*** sumber (https://www.ajnn.net/)
