SUMSEL

BMKG Sumsel Ingatkan Masyarakat Waspada Bencana Alam

Palembang, Medconas.com. —-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut sebagian besar wilayah Sumsel di akhir September sudah memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari musim kemarau ke awal musim hujan. Masyarakat diminta waspada terjadinya bencana alam.

Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Palembang, Siswato Fauzi mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan cuaca ekstrem dan berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode ini.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati yang timbul seperti potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, puting beliung, sambaran petir serta banjir maupun longsor di daerah perbukitan yang ditopang oleh formasi batuan yang tidak kompak. Masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan air, serta selalu menjaga sanitasi lingkungan,” ujarnya Kamis (26/9/2024).

Periksa kembali konstruksi bangunan rumah warga yang beratap seng agar terhindar dari bencana akibat hembusan angin kencang, lakukan gotong royong di lingkungan sekitar sehingga meminimalisir banjir, tebang ranting/dahan pohon yang terlalu rindang sehingga tidak roboh ketika ada sambaran petir/puting beliung.

Dijelaskan Siswanto, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan berpeluang 50% terjadi curah hujan menengah dengan intensitas hujan 50 -150 mm.

Kecuali sebagian besar wilayah OKI, sebagian OKU Timur bagian timur, sebagian kecil wilayah Banyuasin bagian tenggara, Muara Enim bagian utara, Empat Lawang bagian utara dan Lahat bagian barat laut, yang berpeluang mengalami curah hujan yang lebih tinggi sekitar 60% terjadi curah hujan lebih rendah 50 mm.

Sesuai dengan update data dinamika atmosfer terkini hingga akhir September 2024 wilayah Sumatera Selatan sudah banyak mengalami turun hujan di beberapa kabupaten/kota khususnya pada tanggal 26 hingga 28 Sept 2024 diprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dengan bencana yang ditimbulkan saat musim penghujan,” ujarnya.

Terkait dengan cuaca itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota se-Sumsel pun diminta meningkatkan kewaspadaan dan melakukan sejumlah langkah antisipasi. Mitigasi bencana banjir dan longsor harus dilakukan.

“Koordinasi antarsektor terkait pencegahan dan mengurangi dampak bencana harus dilakukan. Kerja sama dengan pihak terkait harus secara efektif dan terpadu,” ujar Plh Kalaksa BPBD Sumsel, Aksoni.

Kesiapsiagaan seluruh personel, peralatan, dan logistik penanggulangan bencana juga diminta dilakukan. Semua sumber daya harus dalam kondisi siap untuk merespons situasi darurat yang mungkin terjadi.

“Kita juga harus mempersiapkan peralatan, personel dan logistik untuk mitigasi, pencegahan dan penanggulangannya,” katanya.

Aksoni menjelaskan berdasarkan data tingkat potensi banjir di Sumsel, wilayah ini tak tercatat memiliki potensi banjir tinggi pada Oktober-November nanti. Namun, beberapa daerah menunjukkan risiko perlu diwaspadai.

 

Related Articles

Back to top button