Tak Diberi Uang Saat Memalak, Motif Pemuda di Palembang Habisi Nyawa Supir Asal Lampung Terkuak

Palembang,Medconas.com. —–Pelaku pembunuhan seorang sopir asal Lampung di Jalan Sriwijaya Raya RT 11 Kelurahan Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di depan Terminal Karya Jaya, Senin 23 September 2024 yang lalu akhirnya ditangkap.
Pelaku bernama Ferdian Pranata Alias Ferdi (19) ditangkap oleh pihak kepolisian dari Subdit 3 unit 2 Jatanras Polda Sumsel dibantu oleh Pihak kepolisian dari Polres Ogan Ilir di sebuah kontrakan wilayah Ilir Barat 1. Pelaku tega menusuk korban Dodi Suwanto di bagian punggung, leher hingga menyebabkan korban kehabisan darah dan meninggal di Tempat Kejadian.
Hal tersebut diungkapkan Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Indra Arya Yudha saat mengungkapkan kasus, pada Selasa (8/10/2024).
“Kejadian berdarah tersebut berawal dari pelaku yang meminta uang secara paksa kepada korban sebanyak 50 ribu, karena tidak diindahkan oleh korban pelaku lalu menarik korban, ” ujar Wadir.
Sempat terjadi perkelahian antara pelaku dan korban. Pelaku lalu minta bantuan kepada teman lainnya yang berinisial I alias J yang masih buron untuk mengambil pisau yang ada di motor pelaku.
“Pelaku langsung menusuk korban hingga kehabisan darah. Pelaku lalu meninggalkan korban yang sudah tergeletak, ” tambahnya.
Dari hasil penangkapan dan olah tempat kejadian perkara pihak kepolisian Baju kaos milik korban yang terdapat bercak darah, dan Satu pisau warna silver warna coklat berdiameter 30 cm..
Pelaku dikenakan pasal 338 JUNCTO 351 AYAT 3 KUHPIDANA, ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Dilain pihak menurut pengakuan tersangka dirinya terpaksa menusuk korban karena korban sempat melawan.
“Karena korban tidak memberi yang saya paksa lalu saya tarik kerah bajunya, karena melawan saya minta tolong teman saya untuk ambil pisau di motor, dan saya langsung tusuk lehernya, “beber tersangka.
Sebelum ditangkap pelaku semoat beberapa kali berpindah tempat namun keberadaan pelaku masih diendus oleh pihak kepolisian.
“Setelah kejadian itu saya lari ke rumah I untuk menentukan mau lari kemana. Lalu saya pergi ke rumah ke orangtua saya di daerah Sukawinatan. Lalu akhirnya saya akhirnya lari ke Bukit Baru, “tambah tersangka.
Pelaku juga mengaku bahwa dirinya sering beraksi memalak sopir truk khusunya sopir dari luar daerah dari jam 10 malam hingga 5 subuh.
“Saya biasa beraksi dari jalan Macan Lindungan hingga depan tol KeramasanKeramasan, dan uangnya saya pakai untuk makan dan slot” Tutupnya.