KRIMINAL

Polisi Ungkap Motif dan Kronlogi Lengkap Kasus Penembakan Bos Rental Mobil yang Libatkan Oknum TNI

Mulai Dari Sewa, Penggelapan Hingga Meregang Nyawa...!

Tanggerang, Medconas.com—- Dua oknum TNI AL yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak kini sudah diamankan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal). Hal ini diungkap langsung Kasi Humas Polresta Tanggerang Ipda Purbawa.

” Mulanya, pelaku ini berniat untuk membeli mobil hasil ccurian tersebut seharga Rp 40 juta. Selain dua oknum TNI AL diamankan, dua warga sipil yakni Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I turut ditangkap, ” ujarnya dikutip dari  tribunnews.com, Ahad (5/1/2025).

Ia menambahkan, Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I diamankan di wilayah Pandeglang Banten pada Jumat (3/1/2024). Keduanya menjadi tersangka dalam kasus penggelapan kendaraan milik Ilyas.

Ajat Supriatna diketahui berperan sebagai orang yang menyewa mobil milik korban Ilyas Abdurahman. Sedangkan I berperan sebagai penadah mobil yang digelapkan Ajat Supriatna.

Menurut Ipda Purbawa, Ajat dan I telah merencanakan upaya penggelapan mobil rental yang disewa dari Ilyas. Tersangka I berposisi membantu Ajat untuk tindakan kriminal membawa kabur kendaraan sewaan itu.

“Memang dia (I) tidak ada dalam peristiwa itu (penembakan). Namun, I ditangkap dari hasil penelusuran dan pengembangan, posisinya mereka merencanakan penggelapan kendaraan tersebut,” kata Purbawa.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf mengungkap peran Ajat dalam kasus penggelapan yang berujung penembakan bos rental mobil asal Tangerang.

Ajat berperan mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

Setelah berhasil dibawa kabur, Ajat memberikan mobil tersebut kepada penadah mobil curian berinisial I.

Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

“Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM (I), dari IM (I) tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

Ajat, kata Alfian, mengubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP. Tak cuma itu, dia juga sampai mengubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

“Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol Ajat.

Oknum TNI AL sempat mengancam

Sebelum menembak, oknum TNI AL tersebut ternyata sempat memberi ancaman sembari menodongkan senjata.

Ancaman dari oknum TNI AL tersebut diungkapkan Agam Muhammad, anak almarhum Ilyas, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/1/2025).

Penembakan Ilyas bermula dari mobil yang disewa dari Makmur Jaya Rental Mobil diduga akan digelapkan.

Sebab, dua dari tiga GPS yang dipasang di mobil New Honda Brio RS Urbanite sudah diputus penyewa.

Mobil tersebut disewa mulai 31 Desember 2024 selama tiga hari, oleh pria bernama Ajat Sudrajat.

Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” kata Agam Muhammad, anak almarhum Ilyas,

Setelah dicek, pada Rabu (1/1/2025) malam, Agam bersama ayahnya, Ilyas, dan beberapa orang tim dari Makmur Jaya Rental Mobil, mencari mobil tersebut.

“Saya, bapak (almarhum), dan tim langsung mengejar kendaraan ke arah Pandeglang,” ujarnya.

Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, Pandeglang, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut (AL)

Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AL nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Agam.

Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

Pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.

Penembakan Ilyas bermula dari mobil yang disewa dari Makmur Jaya Rental Mobil diduga akan digelapkan.

Pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.

Dua oknum TNI AL terlibat dalam penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak kini sudah diamankan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

Adapun terkua dari peran oknum TNI AL tersebut ternyata awalnya berniat untuk membeli mobil hasil curian seharga Rp 40 juta.

Hal tersebut diungkap Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa melansir dari Tribunnews.com,Minggu (5/1/2025).

Tak hanya dua oknum TNI AL diamankan, dua warga sipil yakni Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I turut ditangkap.

Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I diamankan di wilayah Pandeglang Banten pada Jumat (3/1/2024).

Keduanya menjadi tersangka dalam kasus penggelapan kendaraan milik Ilyas.

Ajat Supriatna diketahui berperan sebagai orang yang menyewa mobil milik korban Ilyas Abdurahman.

Sedangkan I berperan sebagai penadah mobil yang digelapkan Ajat Supriatna.

Menurut Ipda Purbawa, Ajat dan I telah merencanakan upaya penggelapan mobil rental yang disewa dari Ilyas.

Tersangka I berposisi membantu Ajat untuk tindakan kriminal membawa kabur kendaraan sewaan itu.

“Memang dia (I) tidak ada dalam peristiwa itu (penembakan). Namun, I ditangkap dari hasil penelusuran dan pengembangan, posisinya mereka merencanakan penggelapan kendaraan tersebut,” kata Purbawa.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf mengungkap peran Ajat dalam kasus penggelapan yang berujung penembakan bos rental mobil asal Tangerang.

Ajat berperan mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

Setelah berhasil dibawa kabur, Ajat memberikan mobil tersebut kepada penadah mobil curian berinisial I.

Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

“Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM (I), dari IM (I) tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

Ajat, kata Alfian, mengubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP.

Tak cuma itu, dia juga sampai mengubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

“Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol Ajat.

Oknum TNI AL sempat mengancam

Sebelum menembak, oknum TNI AL tersebut ternyata sempat memberi ancaman sembari menodongkan senjata.

Ancaman dari oknum TNI AL tersebut diungkapkan Agam Muhammad, anak almarhum Ilyas, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/1/2025).

Penembakan Ilyas bermula dari mobil yang disewa dari Makmur Jaya Rental Mobil diduga akan digelapkan.

Sebab, dua dari tiga GPS yang dipasang di mobil New Honda Brio RS Urbanite sudah diputus penyewa.

Mobil tersebut disewa mulai 31 Desember 2024 selama tiga hari, oleh pria bernama Ajat Sudrajat.

Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” kata Agam Muhammad, anak almarhum Ilyas, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/1/2025).

Setelah dicek, pada Rabu (1/1/2025) malam, Agam bersama ayahnya, Ilyas, dan beberapa orang tim dari Makmur Jaya Rental Mobil, mencari mobil tersebut.

“Saya, bapak (almarhum), dan tim langsung mengejar kendaraan ke arah Pandeglang,” ujarnya.

Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, Pandeglang, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut (AL)

Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AL nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Agam.

Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

Pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.

Penembakan Ilyas bermula dari mobil yang disewa dari Makmur Jaya Rental Mobil diduga akan digelapkan.

Sebab, dua dari tiga GPS yang dipasang di mobil New Honda Brio RS Urbanite sudah diputus penyewa.

Mobil tersebut disewa mulai 31 Desember 2024 selama tiga hari, oleh pria bernama Ajat Sudrajat.

“Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” kata Agam Muhammad, anak almarhum Ilyas, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/1/2025).

Setelah dicek, pada Rabu (1/1/2025) malam, Agam bersama ayahnya, Ilyas, dan beberapa orang tim dari Makmur Jaya Rental Mobil, mencari mobil tersebut.

“Saya, bapak (almarhum), dan tim langsung mengejar kendaraan ke arah Pandeglang,” ujarnya.

Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, Pandeglang, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut (AL).

Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AL nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Agam.

Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya. Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang.

Karena pelaku memiliki senjata api, pihaknya berinisiatif meminta bantuan pendampingan ke Polsek Cinangka, namun ditolak.

Kami inisiatif ke Polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi Polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke Kapolsek,” tutur Agam.

Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

Menurut Agam, sebelum aksi penembakam terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh korban Ilyas dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.

“Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata dia.

“Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” lanjutnya.

Suara tembakan yang mengenai ayahnya, dan seorang rekannya membuat situasi Kamis (2/1/2025) dini hari itu mencekam.

Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku dengan dua mobil tersebut kabur.

Saya menolong Pak Ramli (korban penembakan selain Ilyas), tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam

Related Articles

Back to top button