Enam Gubernur Absen di IKN, Herman Deru Membawa Tanah Bukit Siguntang dan Air Batanghari 9

Kaltim, Medconas.com– Kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/03/2022) telah berlangsung prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara. Tanah dan air yang dibawa oleh Gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia itu melambangkan kebhinekaan Indonesia, sekaligus menjadi pertanda dimulainya pembangunan IKN Nusantara.
Kendati demikian, dari pantauan siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden kemarin, prosesi penyatuan tanah dan air yang dimulai sekitar pukul 09.45 WITA atau pukul 08.45 WIB ini tidak dihadiri langsung oleh enam gubernur, yakni gubernur Papua, Banten, Bali, Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Tengah.
Dalam sambutanya,Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa proses dari penyatuan tanah dan air yang dilakukan bersama-sama dengan gubernur seluruh Indonesia ini, merupakan sebuah simbol dari persatuan dan kebhinekaan yang kuat dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
” Pada hari ini kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan kita segera mulai bersama, ” ” kata Presiden Joko Widodo dalam akun YouTube Sekretariat Presiden.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para gubernur. Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu agar apa yang kita cita-citakan ini bisa segera terwujud,” ujar Kepala Negara.
Menutup sambutannya, Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh komponen bangsa yang telah mendukung dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada lembaga-lembaga tinggi negara: MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, dan seluruh komponen masyarakat dalam mendukung dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara ini. Mudah-mudahan, kita berdoa, semoga hidayah dan barokah dari Allah SWT, memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun Ibu Kota Nusantara ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam prosesi penyatauan tanah dan air ini, di pimpin langsun oleh Presiden Joko Widodo di titik nol ibu kota negara (IKN) yang baru, yaitu Nusantara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkesampatan pertama kali yang menyerahkan kepada Presiden Jokowi untuk selanjutnya di susul olh 33 Kepala Daerah lainya.
Selain Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Sumsel H Herman Deru juga membawakan 2 liter yang dibawa ke titik nol IKN berasal dari 9 sungai besar yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atau tepatnya disebut Batanghari Sembilan yaitu Sungai Kelingi, Sungai Beliti, Sungai Lakitan, Sungai Rawas, Sungai Rupit, Sungai Batang Leko, Sungai Ogan, Sungai Komering dan Sungai Lematang yang menyatu di Sungai Musi Palembang.
“Batang Hari Sembilan filosofinya menggambarkan keberagaaman suku, budaya, adat dan istiadat masyarakat Sumsel. Meski masyarakat Sumsel hiterogen namun dalam kehidupan sehari-hari tetap rukun, saling menghormati satu sama lain, sehinga wajar jika kita sampai saat ini menyandang predikat Sumsel Zero Konflik,” katanya.
Ditambahkan Deru, untuk 1 kilogram (kg) tanah yang ikut serta dibawa ke IKN merupakan tanah asli dari Bumi Sriwijaya.
“Kita ingin menyampaikan pesan bahwa dulunya di Sumatera Selatan ada kerajaan besar bernama Sriwijaya di abad ke 7 yang mampu menyatukan pulau-pulau besar, dimana kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, bahkan sebagian Nusantara meliputi Sumatera hingga pulau Jawa,” ujar Deru.
Berdasarkan pantauan dalam prosesi ini. Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang mendapat urutan ketiga untuk menyerahkan air dan tanah absen dan diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Papua, yaitu Y Derek Hagemu. Kedua Gubernur Bali, Wayan Koster, pun absen diwaliki oleh Wakil Gubernur Bali, Oka Artha, ketiga Gubernur Banten, Wahidin Halim, juga tidak menghadiri prosesi. Sebagai gantinya, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, yang menghadiri acara tersebut.
Sementara itu yang ke empat adalah Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rahman Djohan, juga absen sebagai gantinya adalah Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah, yang menyerahkan tanah kepada Presiden Jokowi. kelima yaitu Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie. Dia digantikan Wakil Gubernur Idris Rahim . Terakhir yang ke enama adalah Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran yang melengkapi daftar enam gubernur yang tidak menghadiri prosesi penyatuan air dan tanah di IKN dan diwakili Wakil Gubernur Edy Pratowo