EKONOMI & BISNISNASIONAL

Ramadhan Kian Dekat, Harga Bahan Pokok Semakin Berat, Apa yang Harus Dilakukan Seorang Muslim..?

Palembang, Medconas.com–Sebentar lagi Ramadhan tiba. Sudah jadi tradisi, sejumlah harga bahan kebutuhan pokok naik. Tapi tahun ini, cobaan harga naik ini lebih terasa berat. Sebut saja harga minyak goreng yang naik berlipat-lipat belum lagi harga gula, terigu dan bahan pokok lainnya ikut merangkak.

Tentu yang paling susah adalah kaum ibu sebagai manajer keuangan keluarga. Bagaimana caranya mengatur keuangan agar tetap cukup untuk keluarga tercinta. Tak sedikit yang mengeluh, ngomel sana ngomel sini atas keadaan ini. Belum lagi kalau sedang stres, ujung-ujungnya anak hingga suami pun kena emosi jiwa para emak-emak.

Lalu bagaimana seharusnya bersikap dengan kondisi ini? Salah satu bentuk sikap terpuji dan beriman adalam memiliki sikap Qanaah. Qanaah memiliki makna menerima daripada apapun yang diberikan oleh Allah Subhana wa ta’allah. Ridho dengan segala ketetapan yang Allah berikan baik lapang maupun sempit.

Memiliki sikap Qanaah ini mengarahkan kita sebagai umatnya memiliki rasa besyukur dan sikap husnuzan atau berbaik sangka kepada Allah yang menuju rasa kebahagiaan dalam hidup.

“Sebaliknya menjauhi sikap qanaah malah mendekatkan kita kepada kufur nikmat, Na’uzubillah,”kata Ustadz Feri, sabtu, (12/3/22).

Dalam menjalani kehidupan di dunia, Allah akan memberikan beberapa cobaan untuk melihat bagaimana hambanya dapat atau tidak menghadapi dan menyelesaikan ujian tersebut.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan keanggupannya…..,” QS Al Baqarah ayat 286.

Dalam ayat tersebut, jelas Allah memberikan ujian tidak melebihi batas kemampuan umatnya. Oleh karena itu, kita sebagai umat harus pula memiliki sikap orang yang berbaik sangka kepada Allah.

Allah menjelaskan firmannya dalam Al Qur’an.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 216).

“Sebagai contoh, Letak kebahagiaan seseorang itu bukan pada banyak atau sedikitnya harta. Tetapi terletak pada banyak atau sedikitnya rasa syukur pada Allah,”kata ustad yang bermukim di Palembang ini.

Orang yang bersyukur menjadi orang paling bahagia. Orang yang berbaik sangka kepada Allah maka akan muncul rasa syukur dan menjadi bahagia.

Di saat harga-harga naik, maka solusinya, kurangi pembelian, lebih berhemat dan tak usah mengeluh. Berdoalah kepada Allah agar Allah kuatkan iman dan sabar, menambah rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga, sehingga mampu untuk menghadapi sembako yang mahal.

“Orang yang qanaah itu bahagianya murah meriah, tidak ribut dan sangat mudah merasa bahagia dalam keadaan dan situasi apapun dan dimanapun karena menerima semua ketetapan Allah pada dirinya,”katanya.

Adapun sikap yang dilarang dirasakan yaitu terdapat pada QS Al Fajr Ayat 15-16

“Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku relah memuliakanku”. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi resekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku”,

Allah tidak akan memberikan beban diluar daripada kemampuan kita menghadapi ujian tersebut.

Al Baqarah ayat 155 “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”

“Orang sabar termasuk dengan salah satu sikap Qanaah,”katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button