Tujuh Kabupaten/Kota di Sumsel Rawan Karhutla

Palembang,Medconas.com–Dalam rangka mengantisipasi penanganan titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemerintah provinsi Sumatera Selatan berfokus pada 7 Kabupaten/Kota yang rawan terjadi kebakaran, baik karena faktor alam maupun kelalaian manusia.
Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumsel, Ansori mengatakan, dari 17 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setidaknya terdapat 7 Kabupaten/Kota yang masuk kedalam ranah perhatian khusus. Seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Muara Enim, Penukal Albab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) dan Lahat.

“Dari pendataan ini menunjukkan ada penambahan dua kabupaten/kota yang masuk titik Rawan Karhutlah,” ujar Ansori, seperti dikutip dari sibernas.com. Rabu (18/5/2022).
Ansori menjelaskan, berdasarkan geografi wilayah tentunya wilayah yang rawan yaitu OKI, Muba, Banyuasin, Muara Enim dan PALI, karena kelima wilayah tersebut lahan gambutnya luas. Sehingga perlu menjadi perhatian khusus. “Nah untuk OKU Selatan dan Lahat ini masuk titik Rawan Karhutlah karena Dua wilayah ini kebanyakan kebun milik masyarakat yang melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar. Sedangkan, untuk indikasi pembakaran yang dilakukan perusahaan belum ditemukan,” jelasnya
Lebih lanjut diungkapkannya, Pihaknya memprediksi puncak kemarau ini akan terjadi pada Agustus mendatang. Meski begitu pihaknya telah bersiaga. Apalagi, Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel terkait siaga karhutla telah dikeluarkan. “Jadi baik personel maupun peralatan semua telah disiapkan. Namun, akan diturunkan sesuai dengan ekskalasi di lapangan. Jika besar maka diturunkan, jika kecil masih menjadi tanggung jawab daerah tersebut,” ungkap Ansori
Ansori menambahkan, Untuk jumlah personel yang diturunkan masih sama dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 5.000 personel gabungan dari masing-masing OPD. “Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan penggunakan delapan unit helikopter waterboombing kepada pemerintah pusat. Nantinya helikopter ini diturunkan tidak sekaligus melainkan sesuai kondisi karhutla