Pasar Cinde Mangkrak 4 Tahun, Gubernur Sumsel Ambil Alih Pembangunan
Palembang, Medconas.com– Gerah dengan mangkraknya pembangunan Pasar Cinde menjadikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deu mengambil alih progres pembangunan yang selama empat tahun ini tak ada realisasinya. Hal ini ditujukan semata untuk memberikan rasa aman. nyaman bagi masyrakat dan pedagang.
Diketahui sebelumnya, progres pembangunan pasar bersejarah ini ditangani pihak kontraktor yakni PT Magna Beatum lewat penandatanganan build operate and transfer (BOT) pada Maret 2016. Pembangunan ditandai pemancangan konstruksi pada Juni 2018 dengan konsep pasar modern berlantai 14 dengan daya tampung 1.500 tenan. Pembangunan ini pun ditargetkan selesai dalam dua tahun. Namun sayangnya, hingga kini para pedagang tak memperoleh kepastian dari pihak ketiga yang telah membongkar pasar yang ada sejak 1957 itu.
Lantaran terlalu lama mangkrak, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru (HD) memutus kontrak yang sebenarnya tidak boleh diputus. Rencananya 2023, pembangunan diambil alih pemerintahan provinsi dengan menggunakan dana APBD.
” Tapi karena Pasar Cinde tidak ada progres, maka kami putus kontraknya,” tegas HD.
Menurut HD,di dalam area pembangunan Plaza Aldiron Cinde itu, hanya didominasi oleh semak belukar dan menunjukkan tak ada perkembangan pembangunan signifikan.
” Ini kan menunjukkan ketidakmampuan kontraktor melanjutkan pembangunan yang digadang-gadang akan mewah tersebut. Maka dari itu, pemerintah akan mengambil alih pembangunan Pasar Cinde agar pedagang dapat kembali berjualan dengan nyaman,” katanya seraya merinci jika estimasinya anggaran biaya bisa mencapai ratusan miliar rupiah.
“Kami berharap para pedagang tenang, pembangunan akan kami lakukan,”tambahnya.
Pantauan media ini, kondisi Pasar Cinde selain sempit juga terlihat kumuh, tak sedap dipandang karena berada di jalan utama Kota yakni Jalan Sudirman. Tidak hanya itu, para pedagang juga harus berbagi ruang dengan pedagang lainnya dengan ukuran lapak sekitar 2 meter x 2 meter. Mereka hanya dinaungi dengan atap aluminium dan seng yang ditopang baja ringan.
“Sampai sekarang tidak ada kepastian apapun, kami masih menanggung rugi yang banyak karena omset berkurang drastis, kami bersyukur jika akan dibangun oleh pemerintah Provinsi, secepatnya,” kata Mansyur salah seorang pedagang di Pasar Cinde, Selasa (21/6/2022).