Palembang, Medconas.com–Terbengkalainya Pasa Ikan Modern (PIM) yang terletak di Jalan MP Mangku Negara Kenten akhirnya sampai juga ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kedatangan tim KKP ini sejatinya mempersoalkan prospek bantuan dari KKP tersebut sejak Dimana diresmikan dan operasional pada Jumat (7/11/2020) lalu.
” Bangunan yang terdiri dari dua lantai itu, ditinggalkan pedagang karena tidak ada pembeli itu sangat disayangkan.Seharusnya ini dimanfaatkan dan menjadi contoh pasar lainnya untuk di adaptasi,” kata Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Erwin Dwiyana saat berkorespondensi dengan pihak Pemerintah Kota Palembang, Jumat (24/6/2022).
Menurut Erwin Pasar ikan modern ini, hanya ada 3 di Indonesia yaitu Muara Baru Jakarta, Palembang dan Kabupaten Soreang.
“Jika sudah ada pengelola tunggal yang ditunjuk, terapkan perjanjian dalam 5 tahun, bisa diperpanjang tapi dikaji dulu pengelolaannya,” katanya.
Selain itu, pengelola dapat membangun dan mempercantik kembali PIM agar dapat menarik perhatian masyarakat.
“Juga dapat merangkul semua komponen yang ada, baik keamanan, kebersihan, pedagang dan lainnya,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, hal yang membuat PIM jadi sepi, karena permasalahan pasokan ikan. Kendala di Palembang karena ada persaingan selama ini sudah ada pasar ikan Jakabaring yang lengkap.
“Sedangkan di PIM hanya ada ikan saja walaupun sebenarnya PIM lebih strategis, kendala lain keinginan walikota untuk menghidupkan perusahaan daerah Patralog tapi tumbuh persoalan yang sampai saat ini masih berjalan,” katanya.
Dinas Perdagangan Kota Palembang mengusulkan agar di PIM selain menjual ikan juga ada sentra pempek. Sebelumnya lantai 2 PIM sudah direncanakan untuk pedagang kuliner khas Palembang tapi tidak berjalan.
“Asosiasi Pempek Palembang sudah setuju untuk membuka stand di lantai 2,” katanya.
