Umumkan Krisis Gas, Jerman : Pembatasan Impor Gas Rusia
“Pengumuman ini dilakukan karena negaranya saat ini tengah berada di fase krisis gas imbas larangan impor energi dari Rusia,” kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dikutip dari CNN, Ahad (26/6/2022).
Dengan keluarya pengumumman terwebut, kata Habeck, pemerintah telah meminta rakyatnya mengurangi konsumsi gas.
“Mulai sekarang pasokan gas di Jerman sedikit. Bahkan jika Anda belum merasakannya, Kami berada dalam krisis gas,” ujarnya.
Habeck meminta, semua konsumen baik di rumah tangga, industri, maupun lembaga publik untuk mengurangi konsumsi gas sebanyak mungkin agar cukup selama musim dingin.
Fasilitas penyimpanan gas di Jerman saat ini terisi 58 persen, lebih tinggi dari tahun lalu.
“Untuk mengejar target pasokan terisi 90 persen pada Desember mendatang akan sulit dicapai tanpa tindakan lebih lanjut,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Jerman dan negara-negara Uni Eropa lainnya sekarang beralih ke pembangkit listrik tenaga batu bara dan minyak.
“Sehingga lebih banyak gas dapat dialihkan ke penyimpanan untuk memanaskan rumah selama musim dingin,” ungkapnya dilansir JPNN.com.
Sebelumnya, Jerman mengumumkan fase peringatan dini darurat energi pada Maret 2022 lalu. Namun, situasi yang semakin memburuk membuat Jerman menaikkan level menjadi fase alarm.
Jika keadaan mencapai fase tertinggi yaitu darurat, maka regulator dapat menjatah gas untuk menjaga pasokan ke “pelanggan yang dilindungi” seperti rumah tangga dan rumah sakit.
Sementara pengguna industri akan menjadi yang pertama menghadapi pemotongan
Kepala regulator pasar energi Jerman Klaus Mueller Klaus Mueller peringatan fase alarm ditujukan untuk menghindari penurunan pasokan gas. Namun, konsumen harus siap untuk segala situasi.
Uni Eropa sendiri bergantung pada Rusia untuk sekitar 40 persen dari gas alamnya dan Jerman adalah pelanggan energi terbesar Rusia.