TigaTahun Buron, Pelaku Penyiraman Air Keras di Palembang Digelandang ke Kantor Polisi
Palembang, Medonas.com—Pelaku penyiraman air keras yang menimpa korban, Robby Firdaus (38) tahun hingga mengalami luka bakar akhirnya tertangkap.Pelaku adalah M Adi Saputra (42) warga Jalan. dr. M. Isa, Lorong Agus Cik, Kuto Batu, Ilir timur II Palembang.
Kapolsek IT II, Kompol Fadilah Ermi dalam gelar rilis mengatakan, pelaku merupakan salah seorang pemain hadroh di Palembang. Ia diduga kuat melakukan tindakan penganiayaan hingga membuat korbanya mengalami luka bakar.
“ Jadi pada saat kejadian, pelaku ini tersulut emosinya lantaran dicemooh “jelek” usai menabuh hadroh oleh salah seorang penonton, yang diketahui adalah korbannya. Atas dasar ketersinggungan itu, pelaku menyiramkan air keras berjenis cuka parah hingga mengenai tubuh korban dan membuat mata sebelah kirinya cacat dengan kebutaan hingga 90 persen di Jalan dr. M isa, lorong Bintara, pada Sabtu malam, 28 September 2019 silam,” terangnya.
Pelaku kata Kompol Fadilah merupakan DPO yang dalam informasi terakhir bekerja kembali sebagai montir di salah satu toko variasi mobil di daerah Jakabaring Palembang dari sebelumnya selalu berpindah-pindah lokasi.
“ Jadi kemarin Rabu,(14/9/2022) anggota melakukan penangkapan pelaku dikawasan Jalan Perintis kemerdekaan.Pelaku kita bawa dan telah mengakui segala perbuatanya. Saat ditangkap pelaku tidak melakukan perlawanan,” katanya, Senin (19/9/2022).
Dari penangkapan ini sambungnya, pelaku Kita kenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan luka berat dan terancam penjara maksimal dua belas tahun kurungan.
Sementara itu pelaku kepada media ini bercerita bahwa, saat kejadian itu dirinya merupakan salah satu dari pemain rebana yang memperingati hari Maulid Nabi, tak jauh dari tempat tinggalnya. Saat itu, korban yang merupakan penonton meneriakinya dengan menyebut cara bermain rebana-nya jelek.
“Saat saya bersama teman-teman lain main di acara maulid nabil, tiba dia (korban) berteriak kalo suara rebana saya jelak dan dia juga melemparkan batu ke arah kami, bahkan ada dari teman yang lain juga kena. Dengan perasaan kesal aku kembali kerumah dan melihat ada cuka parah sisa memperbaiki kulkas, lantas terpintas untuk menyiramkannya kepada korban. Jujur saya tidak kenal sama dia, waktu habis menyiramkan cuka parah itu aku langsung kabur,” Ucapnya.
Disinggung kemana dirinya melarikan diri usai melakukan aksi, pelaku mengatakan jika selama ini dirinya bertahan hidup dan bekerja di Jakarata.
“ Tak tahan hidup jauh dari istri dan kelima anak, akhirnya aku memutuskan kembali ke Palembang dan akhirnya tertangkap.