Festival Hari Santri Nasional 2022, BEM Pesantren Se Indonesia : Meneguhkan Peran Santri, Perkokoh NKRI
Yogyakarta, Medconas.com— Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Halaqoh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren seluruh Indonesia mengadakan Festival Hari Santri di kawasan candi Prambanan, Sleman, DI. Yogyakarta yang berlangsung selama tiga hari dimulai dari tanggal 21-23 Oktober 2022. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan BEM se-Indonesia yang telah masuk di kepengurusan dan keanggotaan Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia.
Selain itu juga hadir Eko Susilo Kabag Bina Mental Setda DIY, Konsultan Mabes Polri Soesilo Soetijan, Founder Pensantren Digital Raden Bambang Kusminto, dan juga dihadiri tamu kenegaraan yaitu Myung Ryul Michael Sou dari Korea dan dari Malaysia Datuk Paduka Mahkota Perak.
Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia Muhammad Naqib Abdullah dalam sambutannya menyampaikan bahwa, acara tersebut merupakan kegiatan peringatan Hari Santri yang harus diadakan oleh Halaqoh BEM Pesantren Indonesia setiap tahunnya.
Selain itu dirinya juga menyampaikan mengenai tema kegiatan yang diangkat yaitu, Meneguhkan Peran Santri, Perkokoh NKRI.
“Bahwasanya santri saat ini tidak hanya mengaji, akan tetapi santri saat ini harus menunjukkan eksistensi dimana pun berada,” ujar Muhammad Naqib Abdullah.
Naqib juga menyampaikan bahwa santri harus bisa mengambil peran dan membawa perubahan bagi negeri.
“Saatnya santri dianjurkan untuk menjadi pemimpin di negeri ini. Sebut saja Kiai Haji Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Indonesia. Mereka siapa?, mereka tidak lain adalah sosok seorang santri,” ungkapnya.
Lebih lanjut Naqib juga menjelaskan kepada segenap mahasiswa yang tergabung Halaqoh Pesntren Indonesia, agar saling bahu membahu dan menjunjung dalam kebersamaan.
“Kita buktikan bahwa kita adalah aset-aset negara ini. Esok Indonesia emas di tahun 2045 salah satu diantara kita menjadi pemimpin penting di negeri ini,” harapnya.
Kemudian acara tersebut dibuka dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara, RM. Herjuno Sukotjo.