Sedekah Melepaskan Diri Dari Rasa Kebergantungan Pada Harta
Oleh: H.Albar Sentosa Subari*
Sebagaimana diketahui, bahwa materi atau harta itu adalah hanya sarana untuk kelancaran pelaksanaan taqwa. Makin banyak harta yang dimiliki, maka tingkat ketaqwaan pun harus menjadi semakin lebih tinggi.
Sudah terbukti bahwa kebahagiaan itu tidak semata mata terletak pada harta, tetapi yang pasti, kebahagiaan itu terletak pada keikhlasan hati.
Cinta pada harta, yaitu sebagai kebalikan dari sifat Zuhud, adalah sesuatu yang keliru. Cinta pada harta dapat membuat manusia terlena atau pun tersiksa, sehingga tidak dapat menghayati dengan sebenar benarnya akan tujuan hidupnya di dunia ini. Cinta pada harta akan menghalangi mencapai kematian Khusnul khatimah yang dicita-citakan oleh umat muslim.
QS. Ali Imran, 92.
Kamu sekali kali tidak sampai pada kebaktian yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkah kan, maka sesungguhnya Allah mengetahui nya.
Banyak sekali dampak negatif nya dari sifat cinta pada harta, yaitu antara lain, mengerem zakat atau Sedekah, menipis kan ingatan kepada Allah, mudah dikerjain nafsu, memandang rendah kepada orang lain, lupa akan mati, panjang angan-angan dunia, dan lain sebagainya.
Salman Al Farisi, seorang sahabat Rasulullah yang terkenal mengatakan.
Sesungguhnya seorang hamba Allah, jika Zuhud terhadap dunia, bersinarlah hatinya dengan hikmah, dan anggota tubuh nya tolong menolong untuk mengerjakan ibadah.
Rasa cinta pada harta tidak dapat dihilangkan dengan seketika, tetapi harus melalui proses latihan yang lama dan konsisten.
Zakat dan sedekah adalah salah satu metode yang ampuh untuk mengerem rasa cinta pada harta. Karena itu, kita umat Islam wajib bersyukur karena Allah mewajibkan kita untuk mengeluarkan zakat.
Dalam hadits Qursi dikatakan.
Setiap perbuatan Bani Adam adalah untuk nya, kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan membalasnya.
Namun perlu disadari, agar zakat dan sedekah yang kita keluarkan itu tidak kehilangan makna di sisi Allah, lakukan lah dengan kesadaran semata mata hanya karena taat pada perintah Nya belaka/lillahi taala. Ini tidak mudah, karena sudah menjadi sifat dasar manusia bahwa senang menerima pujian.
Yusuf bin Al Husain Ar Razi berkata.
Sesungguhnya yang amat berharga di dunia ini ialah ikhlas. Berapa kali aku bersungguh sungguh untuk menghilangkan riya’dari dalam hatiku, tiba tiba ia tumbuh dengan corak lain.
Di samping sedekah merupakan suatu metode untuk melepaskan diri dari rasa ketergantungan pada harta, sudah terbukti pula bahwa sedekah itu akan mendekatkan orang kepada Allah. Rasulullah Saw bersabda, orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga.
Pada riwayat lain, Rasulullah Saw berpesan pada isterinya.
Wahai Aisyah, dekatilah orang orang miskin, Cintai mereka, niscaya Allah akan dekat dengan kamu.
Zuhud pada dunia, memberi istirahat kepada hati dan tubuh.
Kerakusan pada dunia, memberi keletihan kepada hati dan badan. (**)
*Penulis adalah pengamat hukum di Sumatera Selatan