PALEMBANG

Salahi Aturan, Bangunan Liar di Pasar 16 Ilir Dibongkar 

Palembang, Medconas.com, —- -Pj Walikota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta  dipastikan bakal membongkar bangunan liar di sepanjang Pasar 16 Ilir Palembang. Hal tersebut menyusul  pemanggilan pemilik bangunan di kantor wailkota Palembang, Jumat (21/6/2024) kemarin.

” Kami sudah minta kepada Mereka untuk segera membereskan barang dagangannya karena bangunan yang telah dibangun sejak lima tahun lalu itu akan dirobohkan karena menyalahi aturan, ” kata Ucok.

Dari hasil rapat, sambungnya pemilik bangunan dengan sadar bersedia mengemasi barangnya dan meminta waktu tiga bulan namun pemkot hanya memberi waktu satu minggu untuk membereskan barang yang ada.

” Mereka sadar menyalahi aturan mendirikan bangunan dan siap ditata kembali. Pasar 16 akan dikembalikan ke aspek estetika ruang yang sebenarnya untuk menegakkan perda dan regulasi yang ada sesuai dengan aspek sebenarnya, ” ujarnya.

Menurut Ucok, sebenarnya penataan ruang itu sudah dilakukan dan ditindaklanjuti oleh Pemkot hanya eksekusinya saja yang belum.

Eksekusi ini tidak bisa serta merta karena bagaimanapun walau warga yang menempati ruang bukan tempat yang seharusnya itu kan tidak mungkin tidak tahu itu juga warga kita.

“Itulah kita undangan Bu Yeni itu menyalahi aturan karena jika dilanjutkan sebagai aturan yang benar akan dikenakan sanksi. Oleh sebab itu kita advokasi, kita sadarkan agar jangan ada warga yang kena sanksi biar mereka juga paham, biar mereka juga membantu pemkot menyampaikan ke teman-teman pedagang yang lainnya,” ungkapnya seperti dikutip dari tribunsumsel.

Ucok menyebut Pemkot memberikan waktu satu minggu pada pedagang untuk mengemas barang dagangannya dan akan dibantu oleh camat, lurah dan Pol PP mengemasinya agar lebih cepat.

Setelah barang selesai dipacking barulah bangunan itu akan dieksekusi sesuai aspek teknis sehingga tidak langsung kita bongkar.

Dia menyebut itulah wujud keberadaan pemda hadir di tengah-tengah masyarakat dimana ada persoalan pasti ada solusinya.

Ucok menambahkan masalah aspek tata ruang ini bukan cuma di Palembang, tapi juga dia daerah lainnya juga ada dan solusinya beragam caranya.

Di sini saya mengedepankan aspek humanis karena mereka adalah warga kita masyarakat, kita kembalikan pada hal-hal yang sebenarnya.

Dia mengatakan kebiasaan kita kan pedagang itu mendatangi orang, pedagang itu selalu mencari tempat yang mudah didatangi orang mencari tempat itu bukan orang mendatangi pedagang.

Kalau usaha sudah punya brand dimana pun berada pasti orang akan mendatangi brand itu dan akan dibuat seperti itu seperti magnet orang mendatangi brand itu bukan sebaliknya pedagang yang mendekati pembeli.

“Kita akan gandeng pedagang untuk membuat agar kita ini menjadi kota yang sebenarnya yakni kota yang lebih baik lagi karena Palembang ini adalah kota yang punya nilai sejarah tinggi budayanya sangat bagus harus di lestarikan. Begitu pula pedagang dan warga entitasnya juga harus mencerminkan pedagang tradisional yang berada di kota,” kata Ucok.

Related Articles

Back to top button