Tewasnya Ismail Hinayeh Meluaskan Perang Terbuka di Jalur Gaza
Gaza Palestina, Medconas.com—-Presiden Republil Indonesia Joko Widodo angkat suara atas tewasnya Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran sebagai sebuah tindakan
kekerasan, pembunuhan, yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran.
Jokowi menilai, Indonesia dan negara-negara yang tidak menginginkan pertumpahan darah di dunia pasti akan mengecam keras tindakan tersebut termasuk juga Indonesia. Demikan kata Presiden Jokowi usai menghadiri Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 di JCC Senayan Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Sebegaimana di beritakan sebelumnya, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dikabarkan tewas dalam serangan rudal berpemandu yang menargetkan kediaman pribadinya di Teheran, kata sumber dari media Saudi, Al Hadath. Media tersebut melaporkan rudal itu menghantam kediaman Haniyeh sekitar pukul 02:00 waktu setempat – sebagaimana yang juga disebutkan oleh media pemerintah Iran.
Menanggapi informasi itu, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini, namun sebelumnya Israel berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang.
Hamas mengatakan Ismail Haniyeh, yang pada April lalu kehilangan tiga putra dan empat cucunya dalam serangan udara di Gaza, sempat menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat. Kehadiran Haniyeh dalam seremoni tersebut menjadi penampilan publiknya yang terakhir.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita untuk rakyat Palestina, untuk bangsa Arab dan Islam, dan untuk semua orang yang bebas di dunia,” ujar Hamas dalam pernyataannya sebagaimana dikutip dari bbc.com , Kamis (1/8/2024).
Untuk diketahui, kematian Haniyeh terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengeklaim mereka membunuh komandan militer utama Hizbullah, kelompok milisi yang berbasis di Lebanon, yang juga didukung oleh Iran. Israel mengatakan pihaknya membunuh Fuad Shukr dalam serangan udara, sebagai pembalasan atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada akhir pekan silam.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengutuk “agresi Israel yang terangan-terangan” dan menyebutnya sebagai “tindakan kriminal” dalam “rangkaian operasi agresif yang menewaskan warga sipil yang jelas-jelas melanggar hukum internasional”.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya tidak berusaha melakukan eskalasi dengan Hizbullah, namun “siap menangani semua skenario. Pembunuhan Ismail Haniyeh telah membawa kawasan itu lebih dekat ke perang terbuka, kata Nader Hashemi, seorang profesor Studi Timur Tengah di Universitas Georgetown.