NASIONAL

Hadirkan Praktisi Handal, JIH Academy Gelar Webinar Optimalisasi Kinerja Karyawan Melalui Strategi Gaji dan Bonus

YOGYAKARTA, Medconas.com. —– JIH Academy menggelar webinar dengan menghadirkan praktisi handal dan berpengalaman di bidang manajemen sumber daya manusia (HRD).

Mengangkat tema “Optimalisasi Kinerja Karyawan Melalui Manajemen Kenaikan Gaji dan Bonus Akhir Tahun” webinar dengan zoom meeting itu diselenggarakan selama dua hari, mulai dari hari Rabu dan Kamis, 7-8 Agustus 2024, pukul 19.30 WIB-21.30 WIB. Acara mendapatkan antusias dari para peserta yang terdiri dari dosen, praktisi organisasi/perusahaan dan umum.

Sebagai pembicara pertama yakni Dr (C) Bambang Haryanto,S.Psi, M.Si yang telah 19 tahun sebagai praktisi HR baik di perusahaan lokal, nasional dan multinasional. Bambang tercatat pernah menjabat HR Regional Manager di Catur Sentosa Adiprana,Tbk, OD & Performance Management Manager di Asia Pulp & Paper (Sinarmas Group) dan terbaru tahun 2024 menjabat GM Organizational & Human Capital di Unisia Medika Farma. Ia juga telah memiliki Certified Professional Human Capital Management dari HRDQ California USA dan sertifikasi BNSP.

Adapun pembicara kedua yakni Amri Satria Nugraha, STP, MM, CHCM yang telah 14 tahun lebih sebagai praktisi di bidang finance dan strategi perusahaan. Ia berpengalaman kerja di BUMN dan industry rumah sakit nasional serta telah memiliki sertifikasi BNSP di bidang human resource manager.

Pada hari pertama webinar tersebut, narsumber pertama Bambang Haryanto memberikan paparan dan pengalamannya seputar hal tentang optimalisasi kinerja karyawan yang berkaitan dengan gaji dan bonus. Ada materi dasar-dasar kenaikan gaji dan bonus, penilaian kinerja, strategi kenaikan gaji dan bonus dan studi kasus berkaitan gaji dan bonus.

Dalam kesempatan webinar itu, Bambang Haryanto yang tengah mengambil kuliah S3 di Universitas Airlangga Surabaya tersebut mengatakan bahwa gaji dan bonus di dalam perusahan cukup besar pengaruhnya. Bahkan pakar Martocchio (2015) mengatakan bahwa kenaikan gaji dan bonus merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan karyawan.

“Tapi karyawan juga perlu menyadari bahwa kompensasi itu bukan saja gaji dan bonus. Namun ada kompensasi non financial selain kompensasi financial seperti rasa aman, pengembangan diri, fleksibelitas karir, pujian dan pengakuan, kenyamana tugas dan persahabatan,” ujar Bambang.

Lebih lanjut jelasnya, bahwa kompensasi financial juga ada kompensasi tidak langsung selain kompensasi langsung seperti gaji dan bonus. Kompensasi tidak langsung dapat berupa perlindungan hukum, jaminan sosial, asuransi, konseling, biaya pindah, pelatihan, cuti dan lain sebagainya.

“Namun perlu diingat bahwa gaji itu sifatnya wajib namun bonus tidak, karena bonus tergantung kinerja individu dan perusahaan atau target yang dipenuhi,” jelasnya.

Dalam hal faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan gaji seorang karyawan jelas Bambang, itu didasari juga kondisi keuangan perusahaan, standar industri dan pasar tenaga kerjanya. Juga kebijakan pemerintah terkait upah minimum dan pajak.

“Di perusahaan jika ada kenaikan gaji itu biasanya berbasis kinerja, kenaikan tahunan, promosi atau penyesuaian inflasi. Untuk itulah perlu langkah-langkah dalam menetapkan kenaikan gaji seperti mengevaluasi kinerja karyawan, analisis pasar tenaga kerja, komunikasi dengan karyawan dan evaluasi dan revisi kebijakan secara berkala,” ucapnya.

Sedangkan mengenai bonus, jelas Bambang, kreterianya tergantung kinerja individu, pencapaian target waktu, laba bersih perusahaan dan kontribusi aktif karyawan dalam proyek atau kegiatan perusahaan.

“Langkahnya, tentukan tujuan pemberian bonus dengan memberi motivasi, retensi dan lainnya. Juga perusahaan menentukan anggarannya yang disesuaikan jenis bonus dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan juga menentukan kreteria kinerja yang jelas dan terukur agar terhindar dari persepsi ketidakadilan. Dan yang penting juga menyampaikan secara transparan kepada karyawan,” katanya.

Related Articles

Back to top button