KRIMINAL

Pencurian dan Perusakan Kios Gedung Pasar 16 Ilir Disebut Cara Usir Pedagang ke TPS

Palembang, Medconas.com—-Pencurian dan perusakan kios milik pedagang gedung Pasar 16 Ilir dari basemen hingga lantai 3, pedagang menduga ditunggangi oleh PT Bima Citra Realty (BCR). Hal ini dilakukan agar para pedagang keluar dari gedung Pasar 16 Ilir dan pindah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disiapkan di sekitar Jembatan Ampera.

Dimana pencurian dan perusakan ini terjadi pada Minggu (8/9/2024) pagi sekitar pukul 01.30 WIB. Pihak pedagang menyebut dari rekaman CCTV perusakan dilakukan sekitar 15 orang. Dengan barang hilang dan kios rusak, pedagang menduga ini akan jadi cara agar mereka keluar dari gedung ke TPS sesuai dengan yang diinginkan PT BCR sebagai pengelola dan Perumda Pasar Palembang.

PT BCR membantah dugaan mendalangi pencurian dan perusakan barang milik mitra mereka ini. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT BCR Satria Arif Rahmat melalui Kuasa Hukum PT BCR Suharyono.

“Mengobrak-abrik, mencuri itu tidak ada kami lakukan, kami tidak ada kepentingan untuk itu,” kata Suharyono, Minggu (8/9/2024).

Menurutnya, PT BCR hanya punya kepentingan untuk meminta pedagang pindah dari gedung ke TPS yang disediakan, tanpa melakukan perusakan sebagai paksaan. PT BCR menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi ketegangan pedagang dan pengelola terkait relokasi ke TPS yang tak kunjung tuntas.

“Kami tidak melakukan pengancaman itu, justru kami menduga ada yang ‘mengkambinghitamkan’ PT BCR yang sedang berupaya melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan Pemkot Palembang dan PT BCR,” jelasnya. Sebelumnya, Kuasa Hukum pedagang pasar 16 Ilir, Edy Siswanto mengatakan akibat peristiwa itu bangunan kios seperti terali dan dinding rusak. Barang dagangan berserakan di luar kios.

“Diduga diperintah oleh pihak BCR dan Perumda Pasar, ada rekaman CCTV-nya, dan ada satu orang yang mengakui, diduga bagian dari PT BCR, kami melaporkan tindakan perusakan dan penjarahan milik pedagang ke Polda Sumsel,” katanya.

 

Related Articles

Back to top button