PENDIDIKAN
Mendobrak Literasi Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Konteks Budaya

Penulis: Novika Sukmaningthias, Ely Susanti, M. Hasbi Ramadhan, Yovika Sukma
Budaya dan pendidikan memiliki keterkaitan yang sangat erat, karena keduanya saling memengaruhi dan membentuk cara pandang serta nilai-nilai dalam masyarakat. Budaya adalah warisan dari tradisi, adat istiadat, kepercayaan, dan praktik-praktik yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu komunitas. Sementara itu, pendidikan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada generasi muda.
Salah satu komponen yang perlu dilakukan guru dalam mempersiapkan pembelajaran agar berlangsung sebaik mungkin adalah merancang pembelajaran dengan baik mulai dari proses, penilaian, serta perangkat yang digunakan. Dalam keterkaitannya untuk meningkatkan ketertarikan dan motivasi siswa sekaligus pengenalan terhadap teknologi modern, diperlukannya pingkatkan mutu pembelajaran secara berkesinambungan dan sesuai dengan tuntutan abad 21. Selain itu, penggunaan budaya sekitar perlu diterapkan agar siswa lebih memahami permasalahan-permasalaha yang dialami dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, tawaran solusi yang dapat diberikan kepada guru-guru adalah pendampingan pembuatan bahan ajar bahan ajar interaktif Berbasis Artificial Intelligence (AI) menggunakan Konteks Budaya Banyuasin untuk mendobrak literasi siswa yang dilakukan secara hybrid (synchronous dan asynchronous).
Tim dosen PkM Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya yang dibantu oleh mahasiswa Sarjana, Pascasarjana, dan alumni memberikan pelatihan pendampingan guru-guru MGMP Matematika Kabupaten Banyuasin dalam pembuatan bahan ajar menggunakan AI berbasis Konteks Budaya Banyuasin. Partisipasi mahasiswa Sarjana dan pascasarjana PkM ini juga terintegrasi dengan mata kuliah magang kependidikan dan pengambilan data untuk tugas akhir mahasiswa.
Kegiatan ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pendampingan, implementasi dan tahap follow up. Khalayak sasaran pada kegiatan PkM ini adalah guru-guru matematika yang tergabung dalam kelompok MGMP matematika kabupaten Banyuasin yang memiliki ketertarikan terhadap bahan ajar berbasis AI menggunakan konteks budaya Banyuasin. Kegiatan ini dihadiri 30 guru matematika SMA se Kabupaten Banyuasin.
Pemateri dalam kegiatan ini yaitu Ibu Dr. Ely Susanti, M.Pd., terkait pengenalai AI, Ibu Novika Sukmaningthias, M.Pd., terkait penggunaan Konteks Budaya Banyuasin, Ibu Yovika Sukma, M.Pd., terkait aplikasi pendukung pengembangan bahan ajar, dan Bpk. M. Hasbi Ramadhan, M.Si., terkait contoh-contoh soal dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu rekan-rekan mahasiswa S1, S2, dan alumni Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya turut membantu suksesnya kegiatan pengabdian ini.
Setelah memberikan pelatihan secara langsung dan tatap maya, guru-guru langsung mengaplikasikan ke sekolahnya masing-masing terkait penggunaan konteks budaya berbasis AI untuk pelajaran matematika SMA. Hal tersebut terbukti mendongkak literasi dan kemampuan matematis siswa SMA di Kabupaten Banyuasin. Guru juga merasa sangat puas dengan kegiatan ini dengan persentasi kepuasan sebesar 91,92%. Bagi guru, pelatihan seperti ini harus selalu dilakukan secara berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan guru terkait penggunaan AI berbasis konteks budaya. (**)