Jenazah Dibawa Mobil Pikap dan Bukan Ambulans Viral, Direktur RSUD Martapura OKUT Buka Suara..!
Sampaikan Permintaan Maaf ke Keluarga Pasien

Martapura , Medconas.com—- Media sosial belakangan ini diramaikan dengan viralnya video yang menunjukan dugaan buruknya pelayanan dan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel).
Diketahui, video viral yang mempertontonkan salah satu keluarga yang membawa jenazah kerabatnya dengan mobil pikap, lantaran pihak RSUD Martapura yang dinilai lalai.
Direktur RSUD Martapura Dedy Damhudy mengatakan, hal ini adalah murni kecerobohan dari staf kamar jenazah dan sopir ambulans yang bertugas pada Sabtu (5/4/2025) kemarin. Oleh karena itu, dirinya bersama pihak RSUD Martapura mendatangi rumah almarhum Nuraini (63) di Desa Tanjung Kemala. Kedatangan pihak rumah sakit untuk memohon maaf secara langsung kepada pihak keluarga atas pelayanan rumah sakit yang kurang optimal.
Di rumah duka, Dedy menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang maksimal dengan tidak adanya petugas yang membawa ambulans dan mobil yang tidak ada bahan bakarnya.
“Hari ini saya mendatangi rumah almarhum dengan maksud memohon maaf yang sedalam-dalamnya dengan keluarga almarhum dengan apa yang terjadi,” ujar Dedy, dilansir dari detiksumbagsel.com Senin (7/4/2025)
Menurut Dedy, peristiwa itu berawal pada Sabtu (5/4/2025). Saat itu keluarga pasien membawa korban ke RSUD pukul 05.10 WIB dalam kondisi tidak sadarkan diri.Saat pasien datang dibawa keluarganya disambut dokter jaga IGD RSUD Martapura dr Santi. Saat itu, dr Santi langsung mengambil tindakan cepat untuk melalukan pemeriksaan terhadap pasien. Saat diperiksa nadi sudah tidak ada, pupil midriasis maksimal dan dilakukan Elektrokardiogram (EKG) sudah asistol, pasien dinyatakan meninggal dunia.
” Saat itu, pihak RSUD Martapura menawarkan ambulans kepada keluarga pasien untuk diantar pulang yang ditanggung BPJS kesehatan dan gratis. Keluarga pun setuju dengan tawaran tersebut,” ungkapnya
Dedy menuturkan RSUD Martapura sudah memberikan kemudahan bagi keluarga pasien agar jenazah dibawa terlebih dahulu pulang ke rumah duka. Sebab keluarga pasien tidak ada yang membawa kartu identitas.
“Nah saat jenazah sudah dibawa ke mobil ambulans, sopir sempat minta izin isi bensin dulu. Karena mobil jenazah kehabisan bensin. Keluarga tidak terima dan marah-marah sehingga memutuskan untuk membawa jenazah pulang sendiri dengan mobil pikap,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan keluarga almarhum, Towi mengatakan tidak akan memperpanjang masalah tersebut.
Pihaknya berharap RSUD Martapura dapat memperbaiki kualitas pelayanannya setelah kejadian kemarin. Agar tidak keluarga lain yang merasakan hal sama seperti keluarganya alami.
“Saya mewakili keluarga berterima kasih atas kedatangan pihak rumah sakit. Pihak keluarga juga menerima permintaan maaf dan niat baik yang ditunjukkan rumah sakit,” ungkapnya.