Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Sumsel, Dua Anak Meninggal Dunia
Herman Deru : Waspadai Gejalanya..!
Palembang,Medconas.com–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat jumlahnya menjadi tiga kasus.Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Trisnawarman.
Berdasarkan catatan yang diterima pihaknya terdapat dua kasus gagal ginjal akut pada anak, ternyata kini kembali bertambah satu kasus dan sedang ditangani RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
“Total ada tiga, dua anak berasal dari Sumsel dan satu anak lagi dari Jambi yang dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang,” ujarnya, Sabtu (22/10/2022).
Ia menjelaskan, satu anak usia 4,8 tahun asal Palembang dengan keluhan batuk, demam, muntah-muntah, sakit perut dan sempat dibawa ke rumah sakit Pelabuhan Boom Baru Palembang.
” Dan karena belum ada perbaikan maka dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang pada 27 September 2022 dan meninggal pada 3 Oktober 2022 yang lalu, ” urainya.
Ia menjelaskan, RSUP Mohammad Hoesin Palembang baru melaporkan pada 19 Oktober 2022. Sementara untuk anak yang berasal dari Jambi dirujuk ke RSMH Palembang juga sudah meninggal.
“Kemudian ada satu kasus lagi dari Lahat, anak berusia 13 tahun. Kasus ini statusnya belum diketahui, karena baru masuk dan dirawat di RSUP Mohammad Hoesin. Masih diperiksa lebih lanjut untuk memastikannya dan menyimpulkan penyebabnya,” jelasnya.
Ia menegaskan kasus gagal ginjal akut pada anak ini bukan penyakit menular.
“Untuk langkah yang akan dilakukan, kita akan segera mengadakan rapat dan akan mengundang stakeholder untuk merumuskan mitigasi selanjutnya,” ungkapnya.
Ia mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak panik. Pihaknya tetap berpesan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Jangan makan makanan yang tidak sehat, jaga anak supaya tidak obesitas, karena akan mudah terpapar penyakit,” ungkapnya.
Kemudian, hindari juga makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi untuk anak-anak, karena ini lebih sering terjadi pada anak usia 1-18 tahun.
“Untuk terkait obat-obatan sesuai imbauan dari Kemenkes, untuk jenis sirup jangan dipakai dulu dan jangan diperjual belikan dulu, sembari menanti hasil resminya. Jika anak demam, sementara waktu bisa menggunakan obat tablet,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya berharap agar kasus ginjal akut pada anak ini segara diketahui penyebabnya sehingga penderitanya tidak semakin bertambah.
“Masih ada pro dan kontra terhadap penyebabnya paracetamol sirup. Kita masih menunggu hasil visumnya (anak yang diketahui menderita gagal ginjal akut), apa penyebab dari gagal ginjal akut pada anak-anak itu,” jelasnya.
Meski belum mendapatkan laporan penyebab gagal ginjal pada tiga anak itu, Herman Deru meminta orang tua agar mencermati kesehatan anaknya.
“Saya belum mendapatkan laporan penyebab (meninggalnya anak diduga gagal ginjal akut), dan kita masih menunggu hasil laboratorium. Yang kita imbau untuk waspadai tanda-tandanya, diantaranya sulit kemih bagi anak, jika terjadi siklus berbeda periksakan anaknya ke fasilitas kesehatan,” katanya.