Dilema Hari Pahlawan : Para Veteran Kemerdekaan Masih Terus Berjuang Demi Kebutuhan
Palembang, Medconas.com–Hari Pahlawan 10 November selalu diperingati sebagai hari pahlawan. Namun sejauh ini, masih banyak para veteran kemerdekaan yang justru terus berjuang demi hidup di usia senjanya. Demikian kata Djimun, seorang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Palembang.
Menurutnya, banyak para veteran kemerdekaan yang masih tersisa tak cukup memperjuangkan negeri ini, tapi bertahun-tahun mesti berjuang mereka tetap kerap kali berjung demi memenuhi kebutuhan hidup.
Bahkan kata dia, isu kesejahteraan kerap pun digaungkan. Berharap pemerintah pusat dan daerah memberikan perhatian lebih. Namun, harapan tinggal harapan.
Sebagai seorang Veteran yang pernah ikut berjuang di masa membela Indonesia dari penjajah pada tahun 60-an Djimun mengatakan, Indonesia saat ini baru 70 persen merdeka.
“30 persen harus berjuang lagi sampai titik penghabisan,” katanya usai menghadiri Upacara Hari Pahlawan, Kamis (10/11/2022).
Sebagai seorang pejuang, ia sedih melihat kemiskinan dimana-mana, pendidikan masih kurang merata. Perjuangan anak bangsa belum selesai.
“Tujuan pemerintah adil sejahtera seluruh rakyat Indonesia, kini belum terlaksana sepenuhnya sesuai cita-cita proklamasi perjuangan kemerdekaan Indonesia,” bebernya.
Ia pun berharap agar kedepan, pemerintahan saat ini berbenah diri untuk kemerdekaan yang seutuhnya.
“Dinamakan merdeka dari penjajah saat seluruh masyarakat sejahtera dan legiun Veteran lebih diperhatikan,” pintanya.
Ia mengatakan, sejauh ini setidaknya ada sekitar 78 orang Veteran dari pejuang pembela dan perdamaian di Palembang dan ada 303 di Sumsel yang tergabung dalam LVRI.
Kendati demikian dirinya pun meluapkan kekecewaannya pada pemerintah daerah yang terkesan tidak berempati atau tak menunjukkan rasa peduli.Bahkan dirinya membandingkan masa jabatan periode Gubernur Sumsel sebelumnya dengan sekarang.
“Terakhir zaman gubernur Alex Noerdin kami dapat bantuan Rp300 ribu perbulan, sejak pergantian di 2018, tidak pernah lagi. Katanya tidak ada payung hukum,” ujarnya.
Meski mendapatkan tunjangan dari pemerintah pusat sambungnya, namun tidak semua pejuang mendapatkannya. Hanya ada untuk veteran pembela dan pejuang saja.
“Veteran pembela dan pejuang, diberi dana kehormatan dan tunjangan veteran Rp1,8 juta dari pemerintah pusat, sedangkan veteran perdamaian belum ada,” ungkapnya.