Palembang,Medconas.com–Pengumuman hasil Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) 2023 diumumkan hari ini, Selasa (28/32023) pukul 15.00 WIB melalui website resmi https://pengumuman-snbp-snpmb.bpp.kemendikbud.go.id.
Untuk kuota SNBP Unsri tahun ini menerima 1.681 orang dari total jumlah pendaftar mencapai 20.830 orang.
SNBP Unsri 2023 adalah salah satu jalur dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) tahun 2023, selain Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan Seleksi Mandiri.
Rektor Universitas Sriwijaya. Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, IPU., ASEAN. Eng mengatakan, Universitas Sriwijaya menerima 1.681 mahasiswa baru dari jalur SNBT Unsri 2023 dari total 20.830 pendaftar.
“Tercatat sebanyak 15.402 pendaftar yang mendaftar satu pilihan jurusan program studi dan 12.792 yang tercatat mendaftar dengan dua pilihan program studi,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).
Anis mengatakan, bagi calon mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi SNBP tahun 2023 di Universitas Sriwijaya yang tercantum dalam Pengumuman Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Nomor 01/Peng.SNPMB/2023 tanggal 28 Maret
Tahapannya yakni lolos verifikasi dokumen akademik yakni verifikasi rapor dan portofolio asli serta menunjukkan ijazah/surat keterangan tanda lulus (SKTL) asli dan persyaratan lain, yang akan dilaksanakan oleh Universitas Sriwijaya.
Bagi peserta KIP-Kuliah harus lolos verifikasi terhadap dokumen akademik dan verifikasi data ekonomi melalui dokumen dan atau kunjungan ke alamat tinggal calon mahasiswa.
Untuk itu calon mahasiswa diwajibkan mengikuti verifikasi dokumen akademik yakni rapor dan portofolio asli dan dokumen lainnya.
Anis mengatakan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya ada saja siswa atau sekolah yang mencoba mengaku tidak jujur dengan memalsukan nilai rapor atau juga kondisi ekonomi keluarga dengan harapan bisa membayar biaya kuliah paling ringan padahal secara ekonomi mereka mampu
Verifikasi ini harus asli dan benar jika terdapat kesengajaan unsur penipuan maka calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dibatalkan kelolosannya karena tidak jujur,” tegas Anis.
