OKUS

Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab OKUS

OKUS, Medconas.com – Pemkab Ogan Komering Ilu Selatan (OKUS) melalui Dinas PPKB-PPPA gelar kegiatan Diseminasi audit kasus Stunting di Kabupaten OKU Selatan, Jumat (28/7/23).

Dalam laporannya Kepala Dinas PPKB-PPPA Kabupaten OKU Selatan Umu Manazilawati SK MM menyampaikan kegiatan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.

Menurut Umu, tujuan kegiatan tersebut untuk menyampaikan hasil kajian kasus audit yang merupakan penajaman intervensi spesifik dan sensitive serta intervensi pencegahan yang di butuhkan sesuai hasil kajian berdasarkan kelompok sasaran yang di audit.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) OKU Selatan, Sholehien Abuasir SP M Si yang disampaiakan Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda OKU Selatan Joni Rafles AP M Si mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nassional ( RPJMN) 2020 – 2024, pemerintah menargetkan Prevalensi Stunting pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14% melalui pencegahan dan penurunan Stunting pada sasaran Strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1000 HPK.

“Berdasarkan hasil survey SSGI ( Studi Status Gizi Indonesia) Prevalensi balita Stunting di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2021 sebanyak 24,8% dan di tahun 2022 turun sebanyak 5,5% menjadi 19,4%. Target nasional pada tahun 2024 sebanyak 14% ,” jelasnya.

Selain itu, Asisten I juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Lembaga Vertikal, lembaga masyarakat dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan bekerja keras mengupayakan menurunkan angka stunting di OKU Selatan.

” Penyebab dari stunting secara garis besar ialah karena pengaruh ekonomi, untuk itu mari kita berkerjasama agar dapat mengintervensi tidak hanya pada masalah gizi namun juga dalam pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button