Dengarkan Curhatan Petani Tembakau Asal Temenggung, Ini Janji Mendag Zulkfli Hasan….!
Jawa Tengah, Medconas.com—-Para petani tembakau dari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang datang ke Kabupaten Kudus dipertemukan dengan pelaku industri rokok, Di Oasis PT Djarum bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan.
Dalam pertemuan itu, Mendag Zulkifli mendengarkan curahan hati dan keluh kesah para petani tembakau dan berjanji akan membantu mereka seperti yang dilakukannya saat membantu para petani tembakau dari Madura Jawa Timur beberapa bulan lalu.
” Supaya petani tidak dirugikan, saya mempertemukan petani dengan industri untuk memotong rantai pasok dan melindungi petani tembakau. Dengan demikian, petani dapat harga yang bagus. Petaninya makmur serta pabrik rokoknya maju, keduanya sama-sama untung. Alhamdulillah, kini, para petani di Madura sudah merasakan enaknya jadi anak asuh PT Djarum.” kata Zulkifli.
Pemerintah akan terus mendukung industri dalam negeri, seperti industri rokok. Industri rokok sendiri merupakan industri padat karya dan menyerap hasil tembakau dari petani. Kementerian Perdagangan juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani. Dengan pembinaan produksi tembakau petani sesuai standar industri sehingga berdampak pada kepastian pasar, harga jual, dan memperpendek mata rantai perdagangan tembakau.
“Industri ini harus didukung dan perkuat. Kalau industri kuat, maka akan tumbuh dan maju sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Namun, sebaliknya jika perusahaan tidak tumbuh akan merugi yang ujung-ujungnya terjadi PHK,” ucapnya.
Salah satu petani, Sukono mengaku dalam beberapa tahun ini para petani di Temanggung sedang terlilit hutang karena harga tembakau anjlok. Para petani biasanya mengandalkan tembakau untuk menjadi penghasilan utama namun kini untuk balik modal saja susah. Untuk biaya operasional menanam tembakau per hektar rata-rata Rp. 20 juta sampai Rp 25 juta.
“Kami sudah terlilit hutang pak menteri, harga tembakau sangat rendah, untuk kebutuhan sehari-hari tidak mencukupi, biaya anak sekolah dan sebagainya. Kalau dulu tiap mencium aroma tembakau itu sudah sangat bahagia karena akan menjadi uang. Makanya kami minta ada kebijakan yang membantu para petani kecil ini”, ujarnya.