EKONOMI & BISNIS

Warga Palembang, Keluhkan Harga Beras Terus Merangkak Naik

Palembang, Medconas.com–Sudah satu bulan ini masyarakat Kota Palembang dan umumnya di Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan harga beras yang naik bahkan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Seperti diketahui, HET untuk harga beras di Kota Palembang Rp13.900. Namun, sejak satu bulan ini harga beras di keluhkan warga,  bahkan mencapai Rp15.000 di pasaran dan mencapai Rp16.000 di warung kelontong.

Berdasarkan pantauan, harga beras baik merek Patin, Selancar, Raja dan lainnya di Pasar KM 5 per kilogram berkisar Rp15.000, juga di Pasar 26 Ilir mencapai Rp14.500.

Membeli beras tidak hanya dilakukan di pasar tradisional saja. Masih banyak warga yang membeli di warung kelontong yang dipastikan harganya lebih mahal.

“Per kilogram Rp15.500 – Rp16.000 Kami beda sekitar Rp1000 untuk perkilogram, karena harus ongkos dari pasar ke warung,” kata Minah, salah seorang pemilik warung di kawasan Sekip, Jumat (1/9/2023).

Meskipun di pasaran tersedia beras medium atau beras murah Bulog, tapi jumlah yang dijatah dari Bulog terbatas. Hanya 400 Kg per Minggu, sehingga tidak semua orang bisa membeli.

Fendi, Pemilik Toko Beras Jaya di Pasar KM 5, mengatakan, beras Bulog dijual Rp9.000 per kilogram, sesuai HET Rp9.450.

“Beras premium 5 Kg 69.000, sedangkan beras SPHP Bulog (beras murah) 5Kg Rp47.000,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Reimon Lauri mengatakan, tingginya harga beras dikhawatirkan mempengaruhi nilai inflasi, dengan terus berkoordinasi bersama stakeholder terkait.

“Kita terus berupaya menekan kenaikan harga-harga pangan yang bisa mempengaruhi inflasi,” katanya.

Walaupun harga beras naik, tapi tak mempengaruhi harga komoditas pangan lain. Bahkan harga telur ayam saat ini turun menjadi Rp25.000 per kilogram, harga daging ayam Rp31.000 per kilogram.

Kemudian harga cabe rawit sekarang mencapai Rp35.000 per kilogram, harga cabe merah keriting Rp45.000 per kilogram, bawang merah Rp30.000 per kilogram, dan bawang putih Rp35.000 per kilogram.

“Masyarakat diimbau untuk tidak panic buying, tetaplah belanja sesuai kebutuhan,” katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button