Buka Sidang Pleno ke-19 Afebi dan Halal Summit 2022, Ini Harapan Wapres Ma’Ruf Amin
Palembang,Medconas.com– Bertempat di Hotel Wyndham Palembang, Rabu (7/9/2022).Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma’Ruf Amin secara Langsung membuka Sidang Pleno ke-19 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Afebi) dan Halal Summit 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang.
Dalam sambutannya, Wapres RI, KH Ma’Ruf Amin mengatakan, meskipun Indonesia dapat melewati berbagai krisis dimana saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami tren positif, inflasi yang relatif terkendali, dan surplus neraca perdagangan, namun pada level domestik Indonesia masih menghadapi tantangan. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dalam mengatasi hal tersebut.
“Pertama, memperkuat suplai dan rantai pasok kebutuhan pokok agar tidak memunculkan gangguan distribusi barang dan jasa. Produksi dan distribusi bahan kebutuhan pokok harus dijaga sampai ke akar rumput supaya inflasi dapat dikendalikan sehingga tidak membebani ekonomi rumah tangga,” katanya
Lanjutnya, Strategi kedua, menata kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati dan efektif dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi.
“Kebijakan-kebijakan mesti tepat guna dan fokus kepada sasaran, misalnya subsidi diperuntukkan untuk kelompok masyarakat rentan dan anggaran dialokasikan secara efektif sesuai priotitas,” ujar KH Ma’Ruf Amin
KH Ma’Ruf Amin mengungkapkan, strategi yang ketiga, mempercepat inovasi dan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Pandemi melahirkan cara kerja baru dan inovasi serta mempercepat transformasi digital. Sudah semestinya inovasi dan digitalisasi menjangkau semua kelompok masyarakat agar dapat menjadi medium kemajuan dan pertumbuhan, bukannya malah menyuburkan ketimpangan,” ungkapnya
Dijelaskannya, yang terakhir, mendorong pemerataan dan keadilan ekonomi. Menurutnya, beberapa upaya yang telah dan dapat terus dilakukan pemerintah ialah dengan mempromosikan bangun usaha koperasi, membatasi penguasaan lahan, memperluas akses modal bagi pelaku UMKM, optimalisasi BUMN, dan industrialisasi perdesaan yang berbasis sumber daya lokal. “Upaya lain untuk mempertajam pembangunan agar bisa menyeimbangkan antara pertumbuhan dan pemerataan adalah dengan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Konsep ekonomi ini bersifat inklusif untuk semua warga negara dan pelengkap bagi sistem ekonomi nasional. Pemerintah sangat serius mendorong ekonomi dan keuangan syariah sehingga perkembangannya sampai saat ini sangat bagus,” jelas KH Ma’Ruf Amin
KH Ma’Ruf Amin menambahkan, dirinya mengapresiasi penyelenggaraan Halal Indonesia Summit 2022 bersamaan dengan Sidang Pleno ke-19 AFEBI ini.
“Saya harapkan kegiatan ini dapat mempromosikan bisnis halal dan membuka peluang usaha halal bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, kita optimis, insya Allah, Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia pada tahun 2024,” katanya
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan, pihaknya mendukung penyelenggaraan acara yang diinisiasi AFEBI ini, karena hal ini menunjukkan bahwa makin banyak penelitian lintas disiplin ilmu dilaksanakan.
“Dengan kolaborasi akan didapatkan hasil yang maksimal untuk membangun Indonesia. Artinya pembangunan yang berbasis hasil penelitian tentunya akan membuahkan hasil yang jauh lebih baik menuju Indonesia yang lebih siap bersaing di kancah global,” katanya
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang, Nyayu Khodijah mengatakan, Sidang Pleno AFEBI ke-19 ini dihadiri oleh kurang lebih 195 peserta dari 78 Perguruan Tinggi se- Indonesia.
“Kegiatan sidang Pleno AFEBI ini selain sebagai ajang silaturahim, juga menjadi media untuk sharing, berbagai ilmu pengetahuan, yang juga tak kalah penting adalah melakukan kerja sama perguruan tinggi guna mewujudkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar,” katanya
Lebih lanjut diungkapkannya, jumlah peneliti dan ketersediaan ilmuwan dari lulusan pendidikan tinggi di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain. Untuk itu peran peneliti dan ilmuan dalam pembangunan ekonomi Indonesia sangat diperlukan.
“Melalui AFEBI ini mudah-mudahan dapat melahirkan para peneliti dan juga ilmuan-ilmuan khusunya di bidang ekonomi yang turut mendukung pembangunan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.