EKONOMI & BISNISSUMSEL

Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Ini Kata Disprindag Sumsel..! 

Palembang,Medconas.com–Menanggapi kenaikan harga beberapa komoditi dipasaran yang merangkak naik. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Rizali menyebut bahwa hal ini merupakan imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan beberapa faktor pendukung lainnya, seperti misalnya beras yang mengalami kenaikan signifikan dikarenakan musim panen yang telah berlalu.

Menurutnya, kenaikan BBM khususnya pada dua jenis, Solar dan Pertalite sangat memengaruhi harga jual bahan pangan.

“Kita sudah melihat sejak periode 3-14 September, reaksi harga sembako seperti apa. Untuk saat ini, beberapa harga sembako ada yang naik dan beberapa diantaranya tetap stabil,” katanya seperti dilansir dari Maklumatnews.com, Jumat (16/9/2022).

Berdasarkan pantauan pihaknya di beberapa pasar tradisional di Palembang, harga beras medium alami kenaikan Rp1.000 perkilogram, sedangkan jenis premium naik Rp500 menjadi Rp12 ribu.

“Kemudian minyak goreng curah, naik Rp500 menjadi Rp14.500, tepung terigu merek Cakra kembar naik Rp2 ribu menjadi Rp15 ribu, Segitiga Biru naik Rp1.500 menjadi Rp14 ribu dan Kunci naik Rp4 ribu jadi Rp15 ribu. Sementara harga cabai naik Rp6.500 jadi Rp66.500, cabe rawit merah naik Rp9.500 jadi Rp56 ribu dan cabe rawit hijau naik Rp1.000 jadi Rp57.500,” ujar Rizali

Rizali menjelaskan, Kemudian bawang putih naik Rp1.000 jadi Rp24 ribu, bawang merah naik Tp2.500 jadi Rp32.500. Selanjutnya ikan tongkol naik Rp5.500 jadi Rp34 ribu dan bandeng naik Rp500 jadi Rp33 ribu dan terakhir kacang hijau naik Rp1.000 jadi Rp24.500. “Bahan pokok lain masih stabil. Untuk cabai kenaikannya disebabkan karena musim hujan, sehingga terganggu panennya,” jelasnya

Lebih lanjut diungkapkannya, data-data itu telah disampaikan ke Kemendag untuk bahan evaluasi dibpusat. Beberapa bahan pokok itu, kenaikannya juga dibatas HET.

“HET hanya pedoman, tak bisa juga kita mengontrolnya. Karena itu sudah transaksional. HET hanya pengingat kepada distributor, jangan sampai di atasnya,” ungkap Rizali

Rizali menambahkan, selain karena BBM, kenaikan beras juga karena disebabkan masa panen yang telah berlalu. Sehingga, membuat harganya naik. Nanti Desember kembali panen, mudah-mudahan hisa turun harga beras.

“Termasuk telur ayam, karena siklus 4 bulanan, sehingga diprediksi akam kembali normal di harga Rp22 ribu per kilogram pada bulan depan. Meski ada kenaikan BBM, kita harap batas wajar kenaikannya hanya 5 persen. Meski BBM naik 30 persen,” katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button